cursor

11 Januari 2013

duriann

Buah durian atau Duren (Durio zibethinus) sudah sejak lama ditasbihkan orang di Asia Tenggara sebagai Raja Buah (King of Fruit).  Namun tidak semua orang menyenangi buah yang mempunyai aroma khas menyengat ini. Beberapa orang menganggap buah ini mempunyai bau yang tidak enak dan menimbulkan rasa mual. Tetapi yang jelas, akibat penetrasi baunya yang dahsyat, hotel-hotel dan moda transportasi umum mengharamkan buah ini masuk ke dalamnya.
Sebagai buah asli dataran Asia Tenggara, maka durian dengan mudah ditemukan di Indonesia dan sekitarnya.  Dan Kalimantan adalah surganya kekayaan jenis durian. Termasuk beberapa jenis durian di bawah ini yang tidak akan anda temukan dijual di pasaran, sehingga pantas jika di sebut durian unik dan langka.
1. Teretung (Durio oxleyanus)
teretung1
Teretung atau kerantongan adalah durian hutan yang mempunyai duri yang lebih panjang dari durian biasa.  Keunikan teretung adalah pada cara membuka buah tersebut.  Buah tersebut harus dibelah melintang untuk mengeluarkan isinya. Tidak seperti umumnya durian yang mempunyai juring kulit buah berjumlah 5, maka  juring teretung buah berjumlah 4 atau genap.
Dengan kulit yang senantiasa berwarna hijau cerah meskipun sudah matang, teretung mempunyai daging buah yang tebal dengan biji kecil. Rasa daging buah tidak kalah dengan durian biasa, bertekstur lembut dan halus serta aroma  yang lebih wangi.
durian teretung
2. Temperenang (Durio dulcis)
teretung merah
Temperenang atau Lahung sepintas mirip dengan teretung.  Tetapi durian yang satu ini mempunyai kulit buah berwarna kemerahan dan juring buah berjumlah 5.  Perbedaan lainnya, temperenang mempunyai biji berwarna hitam dengan  daging buah tidak terlalu tebal.
Durian unik ini harus dibelah melintang jika ingin menyantap daging buahnya. Keunikan lainnya adalah aroma tajam khas durian justru lebih banyak berasal dari kulitnya, sehingga dengan mudah kita dapat mengetahui tingkat kematangan temperenang dari kulit buahnya.
3. Pekawai (Durio kutejensis)
durian merah
Pekawai atau Lai selalu berbuah bersamaan dengan durian lainnya.  Durian unik ini hampir tidak memiliki aroma sehingga cocok bagi mereka yang kurang suka dengan sengatan bau durian.  Berukuran lebih kecil dari durian umumnya, namun pekawai memiliki biji buah yang cukup besar.  Warna daging buah sangat cerah, berwarna oranye atau kuning tua dengan tekstur daging buah yang kenyal dan sedikit berserat.
durian lai
Di Indonesia durio kutejensis dikenal juga dengan julukan durian emas karena warna daging buahnya. Pada tahun 1995 salah satu varietas dari spesies ini, lai manson, sudah dirilis sebagai salah satu durian unggul nasional.
4. Sungkang / Durian merah (Durio Graviolens)
red-durian2
Sungkang adalah jenis durian yang mempunyai daging buah berwarna merah sehingga sering disebut sebagai durian merah.  Durian ini sudah sangat sulit ditemukan sebab hutan habitat asli durian ini sudah semakin berkurang karena illegal loging ataupun perkebunan skala besar.  Durian merah mempunyai cita rasa yang hampir sama dengan pekawai dan juga hampir tidak mempunyai aroma menyengat.
5. Durian kura-kura (Durio testudinarium)
durian kura2
Nah ini dia durian yang sangat tidak lazim, sebab memilih untuk berbuah di pangkal pohon ketimbang di ujung pohon seperti saudaranya yang lain.  Di Kalimantan Barat spesies ini terkenal dengan sebutan durian kura-kura. Dinamakan demikian karena diperkirakan kura-kura lah yang biasanya memakan buah ini. Mungkin pohon ini merasa kasihan dengan kura-kura yang tak bisa memanjat pohon sehingga membiarkan buahnya bergelayutan hampir menyentuh tanah. Unik ya!
Nama ilmiah lainnya durio macrophyllus. Warna daging buah kekuningan atau putih pucat. Biji buah kecil dan daging agak tebal. Rasanya manis walaupun belum matang sekali.  Spesies durian ini banyak ditemukan di lokasi yang berdekatan dengan aliran sungai. Di alam tingginya sekitar 10-25 m. daun berbentuk elips berukuran 6-9 cm. permukaan daun bagian atas licin, bagian bawah, berwarna keemasan.

durian unik

Durian Merah

Hutan Kalimantan tidak hanya terkenal sebagai salah satu paru-paru bumi. Tetapi hutan Kalimantan juga menjadi tempat hidupnya aneka pohon yang langka dan unik. Diantaranya adalah pohon-pohon buah-buahan yang eksotis.

Durian adalah salah satunya. Kita mengenal banyak jenis durian. Untuk durian yang satu ini tidak ditemukan di daerah lainnya. Lahong adalah durian berwarna merah. Lahong mempunyai duri yang panjang dan lebih runcing dari pada durian biasa.
Daging buahnya tipis, dengan wangi yang khas, bijinya berkulit coklat kehitaman.
Masyarakat Kutai terkadang menjadikan buah Lahong ini sebagai campuran makanan Bubur Kacang Hijau. Aroma buah Lahong yang khas akan menambah sedap rasa Bubur Kacang Hijau.

Lahong termasuk tanaman langka. Yang lebih mengkhawatirkan adalah semakin banyaknya hutan Kalimantan Timur yang ditebang untuk keperluan pertambangan dan perusahaan pengolahan kayu, membuat pohon-pohon Lahong semakin tergusur dan menjadi sedikit jumlahnya.


Dua durian berdaging merah kiriman Lutfi Bansir dari Bulungan, Kalimantan Timur, itu berbeda dengan durian merah yang lazim dikenal selama ini. Durian merah yang populer ialah durian anggang Durio graveolens dan lahong Durio dulcis. Yang disebut pertama berdaging merah atau jingga dan berkulit kuning sampai jingga. Ciri khasnya kulit buah terbelah saat matang di pohon. Sedangkan lahong berkulit merah, merah kecokelatan, hingga merah tua. Daging buah krem hingga kuning dan kulit buah tak terbelah meski buah masak telah jatuh dari pohon.

Durian anggang dicicip Evy Syariefa, wartawan Trubus, saat eksplorasi ke Kalimantan Timur pada awal 2002. Lai merah - sebutan durian anggang di Kalimantan Timur - ukurannya sedikit lebih besar dari bola takraw dengan bobot kurang dari 1 kg. Rasanya tak semanis durian D. zibethinus. 'Manisnya mirip jambu air. Daging buah relatif tipis dan aroma lembut mirip aroma bawang putih,' kata Greg.

Sebaliknya lahong beraroma sangat kuat mirip aroma aseton dengan rasa manis. Lahong tak disukai sebagian orang lantaran aroma yang menyengat dapat membuat pusing.
Turunan zibethinus

Durian daging merah asal Bulungan itu istimewa karena memiliki sifat gabungan antara D. graveolens dan D. zibethinus. Saat matang, warna kulit buah hijau kekuningan, sama seperti D. zibethinus. Bobot buah 1 - 2 kg, jelas lebih besar ketimbang D. graveolens. Aroma yang menguar juga aroma D. zibethinus. Begitu dicicip, daging berwarna merah menyala yang mirip D. graveolens itu pun menyimpan rasa dan tekstur mirip D. zibethinus: manis legit dan lembut.

Greg menduga durian merah itu silangan alam D. zibethinus dan D. graveolens. 'Perkiraan saya ini turunan ke-2 (F2, red) lantaran sifat kulit buah dan biji didominasi D. zibethinus. Jika turunan pertama biasanya sifat D. graveolens lebih dominan,' katanya. Greg mengaku pernah mencicip durian serupa bernama durian tenom beauty di Kinabalu, Sabah, Malaysia.

Untuk menguji pendapat Greg, kepada 2 pakar buah - Dr Ir Moh Reza Tirtawinata MS dari Taman Wisata Mekarsari dan Sobir PhD dari Puat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT), IPB - Trubus menyodorkan durian dari Lutfi. Keduanya sepakat, karakter buah durian dari Bulungan itu gabungan durian dengan durian anggang. 'Agar lebih yakin mesti diamati batang, daun, dan bunga secara keseluruhan,' kata Sobir.

Menurut Lutfi ciri fisik pohon durian merah yang berlokasi di Kabupaten Bulungan Raya itu mirip D. zibethinus daripada D. graveolens. Tinggi pohon 20 m dengan diameter batang 1,2 m. Pada awal Agustus 2009, terlihat 18 buah bergelantungan. Saat buah matang, tak ada satu pun yang kulitnya membuka meski telah jatuh. 'Benar-benar mirip durian. Tekstur kulit batangnya kasar dengan warna cokelat keputihan persis D. zibethinus,' kata Lutfi.

Pohon itu ditemukan Lutfi setelah menempuh 6 jam perjalanan darat dari Kota Bulungan dan 2 jam perjalanan menyusuri sungai dengan ketinting - perahu kecil. Di sana hanya ada satu pohon durian merah yang bersanding dengan duku dan asam putar. Berjarak 30 meter dari situ, ada juga pohon D. zibethinus.
Dibawa hewan

Ukuran dan bentuk daun durian merah mirip daun D. zibethinus dengan panjang 19,5 cm dan lebar 5,8 cm. Berbeda dengan daun D. graveolens yang lebih membulat dengan panjang 10 - 26 cm dan lebar 4 - 10 cm. 'Warna bunganya putih mirip bunga durian lokal kultivar berayut,' kata peneliti dari Durian Research Centre, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, itu.

Penelusuran Lutfi, sekitar 80 km dari lokasi durian merah itu tumbuh durian anggang. Reza menduga buah hasil penyerbukan dibawa manusia atau hewan ke lokasi durian merah itu. Bijinya lalu tumbuh menjadi individu baru.

Menurut Drs Tahan Uji, peneliti durian dari Herbarium Bogor, silangan alam itu bukan spesies baru. 'Klaim spesies baru hanya bisa diberikan pada individu yang memiliki karakter baru yang tidak dimiliki individu lain. Individu dengan sifat intermediet (sifat antara atau perpaduan, red) tidak bisa diklaim sebagai spesies baru,' tambahnya.
Silangan baru

Sejatinya perkawinan D. graveolens dan D. zibethinus tak hanya terjadi di alam. Greg sudah mencoba menggabungkan sifat kedua individu itu dengan menyilangkannya 22 tahun silam. Hasil silangan itu dapat dijumpai di Bogor di halaman belakang rumah Dr Ir L Agus Sukamto MSc - peneliti Herbarium, Bogor. Beruntung, awal Agustus lalu Trubus sempat mencicip buahnya. Buah berkulit kuning cerah, mirip D. graveolens. Warna daging buah sangat menarik, jingga cerah. Greg dan Agus menyebut hasil silangan itu sebagai tarian.

Nama tarian dipilih merujuk pada kedua induknya: tapon - sebutan D. graveolens di Kalimantan Tengah - dan durian. Tarian beraroma wangi lembut dan teksturnya pulen lantaran kadar air rendah. Meski tak semanis durian, tarian memiliki kadar gula lebih tinggi daripada D. graveolens. 'Kemungkinan sifat itu akan semakin baik pada F2 atau turunan ke-2,' kata Greg.

Munculnya durian-durian berwarna yang rasanya enak itu sejalan dengan program Direktorat Jenderal Hortikultura untuk mengembangkan durian multivarietas dari berbagai daerah. 'Durian merah itu termasuk salah satu unggulan daerah sehingga harus segera dilepas sebagai varietas dan dikembangkan,' kata Ir Nana Laksana Ranu MS, direktur Perbenihan dan Sarana Produksi Direktorat Jenderal Hortikultura.

Durian-durian unik itu pun disambut baik Lim Fie Min, pengelola Resto Duren Harum di Jakarta. 'Secara visual menarik, apalagi bila rasanya lezat. Pasar tentu mudah menerima,' ujar Lim. Selama ini durian berwarna tak masuk Jakarta karena pasokan terbatas. Lim pernah meminta pasokan ke pengepul di Kalimantan tapi ditolak karena populasi sedikit.

Menurut Lutfi durian merah itu dulunya menjadi buah persembahan Raja Kerajaan Bulungan. Belakangan D. zibethinus x D. graveolens itu selalu habis diborong warga Malaysia yang tinggal tak jauh dari perbatasan. 'Kita baru temukan karena akses jalan baru terbuka. Sebelumnya dipanen mania durian di negeri jiran,' kata Lutfi. (Nesia Artdiyasa) Trubus.


sumber : http://www.facebook.com/media/set/?set=a.348598681860945.97818.167697523284396&type=1

10 Januari 2013

durian


Buah Durian Paling Unik di Dunia





Durian Unik Isinya Merah



BOYOLALI - Musim durian, biasanya memang ditunggu bagi para penggemarnya. Bagi penggemar durian, buah tersebut dikenal dengan rasanya yang bervariasi. Tapi daging buahnya, rata-rata berbentuk dan berwarna sama. Tapi pernakah melihat buah durian berwarna merah? Di Dukuh Slembi, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, terdapat buah durian yang dagingnya berwarna merah.
Sepintas dari kulitnya, durian ini tak berbeda dengan durian kebanyakan. Namun, begitu dibelah, daging buahnya berwarna kuning kemerahan seperti tembaga. Nuri Surantini (32), pemilik kios durian di Dukuh Slembi menuturkan, jika matang, warna daging buahnya betul-betul merah. ”Rasanya juga berbeda dengan durian lain. Lebih lembut dan manis,” terang Nuri kepada Wawasan, Kamis (13/3).

Semula dirinya juga tak yakin dengan buah durian berwarna merah. ”Setiap musim durian, selalu saja ada orang yang menanyakan durian merah. Tapi selalu saja habis dibeli langganan saya,” ujar Nuri yang aktif sebagai pengajar di MI Slembi.


Dijelaskan, di daerah Slembi hanya terdapat satu pohon durian merah yang berada di pekarangan salah seorang warga. Meski langka, Nuri tak menjualnya dengan harga khusus. Untuk durian merah ukuran kecil tetap dijualnya dengan harga rata-rata, sekitar Rp 10 ribu.

Untuk keturunan
Wilayah Slembi memang dikenal sebagai penghasil durian. Namun pohon durian merah hanya terdapat satu pohon saja di daerah tersebut. Sehingga warga sekitar pun menganggap, pohon durian tersebut cukup langka. Selain di Slembi, Nuri mengaku mendengar ada satu lagi pohon durian yang tumbuh di wilayah Boran. ”Memang ada satu pohon lagi di Boran, Kecamatan Mojosongo,” terang Triono (35) suami Nuri.

Triono menambahkan, dari cerita mulut ke mulut, durian berwarna merah dipercaya oleh warga sekitar bisa melancarkan keturunan bagi yang sulit mempunyai keturunan. Karena kelangkaan buah tersebut ditambah mitos seputar buah itu, buah durian merah makin banyak dicari penggemar durian di Boyolali.

”Memang banyak yang bilang katanya bisa untuk obat dan memperlancar keturunan,” ungkap Triono. Dirinya mengisahkan, pada suatu ketika ada warga yang ingin hamil dan akhirnya memakan buah durian merah. Akhirnya pasangan tersebut memiliki anak.

Keunikannya tak hanya pada daging buahnya. Nuri mengaku, mulai dari bunga, semuanya berwarna coklat agak kemerah-merahan. ”Kembangnya juga agak unik,” terang Nuri yang sudah berjualan durian sejak tahun 1997 ini.

Ditambahkan, dirinya kali pertama menemui durian merah setahun setelah dirinya berjualan. Kala itu di tahun 1998, terang Nuri, dia juga kaget begitu melihat keunikan buah durian tersebut. Selain mendapati durian berdaging merah, Nuri mengaku juga pernah menjual durian gula jawa atau durian coklat.



”Awalnya pelanggan saya tak mau makan durian yang saya buka. Karena warnanya seperti busuk. Tapi setelah makan, malah pelanggan saya ketagihan,” papar ibu dua orang anak bernama Saefudin Juhri (11) dan Falih Nurhidayahtullah (1,5) ini.


http://unikboss.blogspot.com/2010/10/buah-durian-paling-unik-di-dunia.html