Buah durian atau Duren (Durio zibethinus)
sudah sejak lama ditasbihkan orang di Asia Tenggara sebagai Raja Buah
(King of Fruit). Namun tidak semua orang menyenangi buah yang mempunyai
aroma khas menyengat ini. Beberapa orang menganggap buah ini mempunyai
bau yang tidak enak dan menimbulkan rasa mual. Tetapi yang jelas, akibat
penetrasi baunya yang dahsyat, hotel-hotel dan moda transportasi umum
mengharamkan buah ini masuk ke dalamnya.
Sebagai buah asli dataran Asia Tenggara,
maka durian dengan mudah ditemukan di Indonesia dan sekitarnya. Dan
Kalimantan adalah surganya kekayaan jenis durian. Termasuk beberapa
jenis durian di bawah ini yang tidak akan anda temukan dijual di
pasaran, sehingga pantas jika di sebut durian unik dan langka.
1. Teretung (Durio oxleyanus)
Teretung atau kerantongan adalah durian
hutan yang mempunyai duri yang lebih panjang dari durian biasa.
Keunikan teretung adalah pada cara membuka buah tersebut. Buah tersebut
harus dibelah melintang untuk mengeluarkan isinya. Tidak seperti
umumnya durian yang mempunyai juring kulit buah berjumlah 5, maka
juring teretung buah berjumlah 4 atau genap.
Dengan kulit yang senantiasa berwarna
hijau cerah meskipun sudah matang, teretung mempunyai daging buah yang
tebal dengan biji kecil. Rasa daging buah tidak kalah dengan durian
biasa, bertekstur lembut dan halus serta aroma yang lebih wangi.
2. Temperenang (Durio dulcis)
Temperenang atau Lahung sepintas mirip
dengan teretung. Tetapi durian yang satu ini mempunyai kulit buah
berwarna kemerahan dan juring buah berjumlah 5. Perbedaan lainnya,
temperenang mempunyai biji berwarna hitam dengan daging buah tidak
terlalu tebal.
Durian unik ini harus dibelah melintang
jika ingin menyantap daging buahnya. Keunikan lainnya adalah aroma tajam
khas durian justru lebih banyak berasal dari kulitnya, sehingga dengan
mudah kita dapat mengetahui tingkat kematangan temperenang dari kulit
buahnya.
3. Pekawai (Durio kutejensis)
Pekawai atau Lai selalu berbuah bersamaan
dengan durian lainnya. Durian unik ini hampir tidak memiliki aroma
sehingga cocok bagi mereka yang kurang suka dengan sengatan bau durian.
Berukuran lebih kecil dari durian umumnya, namun pekawai memiliki biji
buah yang cukup besar. Warna daging buah sangat cerah, berwarna oranye
atau kuning tua dengan tekstur daging buah yang kenyal dan sedikit
berserat.
Di Indonesia durio kutejensis dikenal
juga dengan julukan durian emas karena warna daging buahnya. Pada tahun
1995 salah satu varietas dari spesies ini, lai manson, sudah dirilis
sebagai salah satu durian unggul nasional.
4. Sungkang / Durian merah (Durio Graviolens)
Sungkang adalah jenis durian yang
mempunyai daging buah berwarna merah sehingga sering disebut sebagai
durian merah. Durian ini sudah sangat sulit ditemukan sebab hutan
habitat asli durian ini sudah semakin berkurang karena illegal loging
ataupun perkebunan skala besar. Durian merah mempunyai cita rasa yang
hampir sama dengan pekawai dan juga hampir tidak mempunyai aroma
menyengat.
5. Durian kura-kura (Durio testudinarium)
Nah ini dia durian yang sangat tidak
lazim, sebab memilih untuk berbuah di pangkal pohon ketimbang di ujung
pohon seperti saudaranya yang lain. Di Kalimantan Barat spesies ini
terkenal dengan sebutan durian kura-kura. Dinamakan demikian karena
diperkirakan kura-kura lah yang biasanya memakan buah ini. Mungkin pohon
ini merasa kasihan dengan kura-kura yang tak bisa memanjat pohon
sehingga membiarkan buahnya bergelayutan hampir menyentuh tanah. Unik
ya!
Nama ilmiah lainnya durio macrophyllus.
Warna daging buah kekuningan atau putih pucat. Biji buah kecil dan
daging agak tebal. Rasanya manis walaupun belum matang sekali. Spesies
durian ini banyak ditemukan di lokasi yang berdekatan dengan aliran
sungai. Di alam tingginya sekitar 10-25 m. daun berbentuk elips
berukuran 6-9 cm. permukaan daun bagian atas licin, bagian bawah,
berwarna keemasan.